Waktu yang Tepat Ajak Pasangan Berobat karena Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini dapat membuat pasangan menikah tidak bahagia. Saat suami
mengalami ejakulasi terlalu cepat sebaiknya ajak dia berobat ke
psikolog atau dokter. Kapan waktu yang tepat?
Psikolog seksual Zoya Amirin menuturkan, pria harus diajak terapi ke psikolog atau berobat ke dokter bila ejakulasi dini terjadi selama tiga bulan atau lebih. "Kalau hal itu berlangsung cukup intens selama tiga bulan berturut-turut harus terapi psikolog, tapi terapi ke psikolog itu jika dia masih morning erection loh," tutur Zoya kepada wolipop beberapa hari lalu di fX lifestyle X'nter, Senayan, Jakarta Selatan.
Morning erection adalah kondisi di mana Mr Happy pria mengalami ereksi di pagi hari tanpa adanya stimulasi. Morning erection ini bisa terjadi karena berbagai sebab seperti tekanan pada prostat akibat kandung kemih yang terlalu penuh karena tidak kencing sepanjang malam atau pelepasan sejumlah hormon termasuk testosteron selama tidur.
Kalau pasangan mengalami ejakulasi dini, tapi masih bisa morning erection, menurut Zoya dia belum perlu dibawa berobat ke dokter. Cukup diajak berkonsultasi ke psikolog karena kemungkinan besar ada masalah psikis yang menyebabkannya ejakulasi dini.
Tapi lain halnya jika pria yang mengalami ejakulasi dini ini ternyata juga tak mengalami ereksi di pagi hari. Jika kondisi tersebut terjadi, pasangan harus diajak berkonsultasi ke dokter karena kemungkinan besar hormonnya bermasalah.
Dokter akan menyarankan suami untuk terapi hormon agar kembali 'bangun' di pagi hari. Kasus ejakulasi dini seperti ini juga bisa dikarenakan stres maka perlu diterapi stresnya sebelum terapi hormon.
"Stres membuat dia jadi down kan pengen cepat keluar, soalnya kenapa mesti diterapi stresnya dulu karena seksnya dia gagal. Begitu dia lebih stres lalu melakukan hubungan seksual gagal lagi, double tuh stresnya," urai Zoya yang mengambil masternya di Universitas Indonesia itu.
Zoya menyarankan, ketika pasangan Anda mengalami ejakulasi dini sebaiknya jangan marah atau malah menyalahkannya. Coba ajak bicara dan ambil waktu berdua sebelum kembali bercinta, seperti olahraga bersama atau nonton film untuk meningkatkan keintiman. Namun bila tidak berhasil juga bawalah suami ke psikolog atau dokter.
"Misalnya pijetan yuk bareng, nonton yuk, olahraga yuk, kayak gitu harus dilakukan bersama-sama, setidak-tidaknya ada wktu berdualah," tambahnya.
Psikolog seksual Zoya Amirin menuturkan, pria harus diajak terapi ke psikolog atau berobat ke dokter bila ejakulasi dini terjadi selama tiga bulan atau lebih. "Kalau hal itu berlangsung cukup intens selama tiga bulan berturut-turut harus terapi psikolog, tapi terapi ke psikolog itu jika dia masih morning erection loh," tutur Zoya kepada wolipop beberapa hari lalu di fX lifestyle X'nter, Senayan, Jakarta Selatan.
Morning erection adalah kondisi di mana Mr Happy pria mengalami ereksi di pagi hari tanpa adanya stimulasi. Morning erection ini bisa terjadi karena berbagai sebab seperti tekanan pada prostat akibat kandung kemih yang terlalu penuh karena tidak kencing sepanjang malam atau pelepasan sejumlah hormon termasuk testosteron selama tidur.
Kalau pasangan mengalami ejakulasi dini, tapi masih bisa morning erection, menurut Zoya dia belum perlu dibawa berobat ke dokter. Cukup diajak berkonsultasi ke psikolog karena kemungkinan besar ada masalah psikis yang menyebabkannya ejakulasi dini.
Tapi lain halnya jika pria yang mengalami ejakulasi dini ini ternyata juga tak mengalami ereksi di pagi hari. Jika kondisi tersebut terjadi, pasangan harus diajak berkonsultasi ke dokter karena kemungkinan besar hormonnya bermasalah.
Dokter akan menyarankan suami untuk terapi hormon agar kembali 'bangun' di pagi hari. Kasus ejakulasi dini seperti ini juga bisa dikarenakan stres maka perlu diterapi stresnya sebelum terapi hormon.
"Stres membuat dia jadi down kan pengen cepat keluar, soalnya kenapa mesti diterapi stresnya dulu karena seksnya dia gagal. Begitu dia lebih stres lalu melakukan hubungan seksual gagal lagi, double tuh stresnya," urai Zoya yang mengambil masternya di Universitas Indonesia itu.
Zoya menyarankan, ketika pasangan Anda mengalami ejakulasi dini sebaiknya jangan marah atau malah menyalahkannya. Coba ajak bicara dan ambil waktu berdua sebelum kembali bercinta, seperti olahraga bersama atau nonton film untuk meningkatkan keintiman. Namun bila tidak berhasil juga bawalah suami ke psikolog atau dokter.
"Misalnya pijetan yuk bareng, nonton yuk, olahraga yuk, kayak gitu harus dilakukan bersama-sama, setidak-tidaknya ada wktu berdualah," tambahnya.


0 komentar:
Posting Komentar