30% Wanita Merasakan Sakit Saat Bercinta, Ini Cara Tepat Mengatasinya
Bercinta tidak selalu berlangsung aman dan memberi kenikmatan. Berdasarkan hasil studi yang dimuat dalam Journal of Sexual Medicine, 30 persen wanita dan 7 persen pria merasakan sakit ketika berhubungan seks.
Di antara para pria yang mengatakan sakit saat bercinta, sakit pada penis menjadi keluhan nomor satu. Ada pula yang merasakan sakit pada area skrotum dan perut. Pada wanita, sakit ketika penetrasi seks umumnya dirasakan di bagian vagina, perut serta pinggang.
Seperti dikutip dari Men's Health USA, rasa sakit umumnya berlangsung sebentar, sekitar lima menit atau kurang. Namun tak jarang hal ini menimbulkan ketidaknyamanan ketika penetrasi seks. Gesekan yang terlalu intens dan kekeringan pada Miss V adalah dua faktor paling umum penyebab sakit ketika bercinta.
Untuk mengatasi atau mengurangi sakit, umumnya pasangan akan berusaha berganti posisi, memakai lubrikan atau berhenti sejenak apabila rasa sakitnya sudah tak tertahankan. Tapi ada pula beberapa pasangan yang mencoba menutupi rasa sakit dan terus bercinta, dengan anggapan bahwa hubungan seks seharusnya menyenangkan dan nikmat. Tidak jarang juga yang memilih menyembunyikannya kepada pasangan kalau sesi bercinta terasa sakit dan kurang nyaman.
Di antara para pria yang mengatakan sakit saat bercinta, sakit pada penis menjadi keluhan nomor satu. Ada pula yang merasakan sakit pada area skrotum dan perut. Pada wanita, sakit ketika penetrasi seks umumnya dirasakan di bagian vagina, perut serta pinggang.
Seperti dikutip dari Men's Health USA, rasa sakit umumnya berlangsung sebentar, sekitar lima menit atau kurang. Namun tak jarang hal ini menimbulkan ketidaknyamanan ketika penetrasi seks. Gesekan yang terlalu intens dan kekeringan pada Miss V adalah dua faktor paling umum penyebab sakit ketika bercinta.
Untuk mengatasi atau mengurangi sakit, umumnya pasangan akan berusaha berganti posisi, memakai lubrikan atau berhenti sejenak apabila rasa sakitnya sudah tak tertahankan. Tapi ada pula beberapa pasangan yang mencoba menutupi rasa sakit dan terus bercinta, dengan anggapan bahwa hubungan seks seharusnya menyenangkan dan nikmat. Tidak jarang juga yang memilih menyembunyikannya kepada pasangan kalau sesi bercinta terasa sakit dan kurang nyaman.
Menyembunyikan rasa sakit mungkin dimaksudkan untuk menjaga perasaan pasangan. Namun jika ketidaknyamanan saat bercinta berlangsung terus menerus maka dampaknya kurang baik bagi hubungan pernikahan yang harmonis antara suami istri. Bercinta hanya menjadi sebuah kewajiban, bahkan sesuatu yang 'kalau bisa' dihindari karena rasa sakit tersebut.
Cara terbaik untuk mengatasi masalah seks ini adalah saling terbuka antara pasangan. Pakar seks Debby Herbenick, Ph.D., menyarankan untuk membuka topik ini secara serius dan dari hati ke hati.
"Pria harus bertanya pada pasangannya, bagaimana perasaan mereka ketika bercinta dengannya. Tidak hanya saat melakukan hubungan seks tapi juga di waktu lain," ujar Debby.
Ia menyarankan untuk membicarakannya di luar kamar tidur. Misalnya saat keduanya bersantai sambil minum teh atau bersama-sama melakukan pekerjaan rumah ringan (menata vas bunga, merapikan meja kamar, dan sebagainya). Jangan ragu untuk memberitahu bagian mana saja yang terasa sakit ketika Anda dan pasangan berhubungan seks. Dari pembicaraan tersebut, Anda bisa menentukan posisi bercinta seperti apa yang nyaman bagi kedua belah pihak.
Apabila rasa sakit timbul akibat gerakan pasangan yang terlalu intens dan cepat, maka Anda bisa mengarahkannya untuk melakukan penetrasi lebih perlahan atau lembut. Katakan bahwa Anda merasa tidak nyaman atau sedikit sakit apabila pasangan melakukannya terlalu terburu-buru.
Rasa sakit saat bercinta juga bisa diatasi dengan pemakaian lubrikan atau pelumas sintetis. Disarankan menggunakan lubrikan berbahan dasar air ketimbang minyak. Dalam salah satu penelitian yang dilakukan Debby, pasangan yang menggunakan lubrikan berbasis air rasa sakitnya berkurang lebih signifikan ketimbang mereka yang memakai lubrikan jenis lain atau tidak memakainya sama sekali.
Jika rasa sakit terus berlangsung setiap kali berhubungan seks, sebaiknya segera temui seksolog atau pakar urologi. Bisa jadi penyebabnya karena penyakit seksual menular, kanker serviks, infeksi atau hal-hal lain yang berbahaya.
Apabila rasa sakit timbul akibat gerakan pasangan yang terlalu intens dan cepat, maka Anda bisa mengarahkannya untuk melakukan penetrasi lebih perlahan atau lembut. Katakan bahwa Anda merasa tidak nyaman atau sedikit sakit apabila pasangan melakukannya terlalu terburu-buru.
Rasa sakit saat bercinta juga bisa diatasi dengan pemakaian lubrikan atau pelumas sintetis. Disarankan menggunakan lubrikan berbahan dasar air ketimbang minyak. Dalam salah satu penelitian yang dilakukan Debby, pasangan yang menggunakan lubrikan berbasis air rasa sakitnya berkurang lebih signifikan ketimbang mereka yang memakai lubrikan jenis lain atau tidak memakainya sama sekali.
Jika rasa sakit terus berlangsung setiap kali berhubungan seks, sebaiknya segera temui seksolog atau pakar urologi. Bisa jadi penyebabnya karena penyakit seksual menular, kanker serviks, infeksi atau hal-hal lain yang berbahaya.
0 komentar:
Posting Komentar